Pointing antenna dilakukan karena :
1. Signal yang diterima antenna tidak sesuai harapan.
2. Signal antenna bergeser dari yang sebelumnya.
3. Besaran dan atau parameter antenna sudah tidak sesuai.
Pointing dilakukan dalam proses instalasi maupun setelah instalasi. Untuk proses instalasi berarti installer belum dapat besaran penerimaan (rsl) yang diinginkan. Melakukan pointing antena tentunya disesuaikan arah azimuth dari pemancarnya.
Jikalau antenna diluar azimuth yang ditentukan, namun antenna mampu mendapatkan signal yang baik, bisa dimungkinkan terjadinya interferensi dengan yang lain.Jadi melakukan pointing saat instalasi pertama antenna berarti untuk mendapatkan besaran sesuai ET (Engineering Table).
Sedangkan Pointing antenna dilakukan setelah proses instalasi selesai berjalan, hanya saja digunakan untuk mengembalikan parameter (rsl) yang sudah ditentukan.
Pointing antenna ada dua:
1. Hard pointing : Dimana antenna bergeser tidak sesuai azimuth (melenceng terlalu jauh). Hal ini dibuktikan dengan nilai rsl yang bad ( dibawah -70 dBm)
2. Soft pointing : Dimana antena bergeser sedikit terhadap azimuth nya. Hal ini dibuktikan dengan nilai rsl yang berbeda -10 db sampai -15 db dari sebenarnya.
0 komentar:
Post a Comment